EKOLOGI LAUT TROPIS

|
MUHAMMAD RAIS
EKOLOGI LAUT TROPIS        
      Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antarorganisme atau hubungan antarkelompok organisme (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu oikos yang berarti rumah atau mempelajari rumah, memiliki konotasi rumah, wilayah (teritorial). Istilah ekologi ini telah diperkenalkan Haeckel sejak tahun 1866. mempelajari struktur dapat diukur kelimpahan spesies (abudance), biomassa, pola-pola sebaran atau distribusi dari spesies yang ada, kuantitas dan sebaran unsur-unsur hara (nutrien) dan energi, serta kondisi-kondisi fisika dan kimia yang mencirikan ekosistem (Brahmana, 2011).
Ekologi laut tropis sendiri jika ditinjau dari daratan hingga laut lepas mencakup ekosistem Mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Dimana, masing-masing ekosistem memiliki fugsi yang saling berkaitan.

A. Mangrove
Pengertian Mangrove
Hutan mangrove adalah ekosistem hutan daerah pantai yang terdiri dari kelompok pepohonan yang bisa hidup dalam lingkungan berkadar garam tinggi. Salah satu ciri tanaman mangrove memiliki akar yang menyembul ke permukaan. Penampakan mangrove seperti hamparan semak belukar yang memisahkan daratan dengan laut.
Kata mangrove berasal dari kata mangue (bahasa Portugis) yang berarti tumbuhan, dengan grove(bahasa Inggris) yang berarti belukar (Macnae, W. 1968). Sementara itu dalam literatur lain disebutkan bahwa istilah mangrove berasal dari kata mangi-mangi (bahasa Melayu Kuno).
Hutan mangrove adalah suatu kelompok jenis tumbuhan berkayu yang tumbuh disepanjang garis pantai tropis dan subtropis yang terlindung dan memiliki semacam bentuk lahan pantai dengan tipe tanah anaerob (Puspayanti, 2013).
Manfaat Mangrove
Hutan mangrove memiliki peran ekologis yang besar bagi kehidupan manusia. Telah berabad-abad lamanya dijadikan tumpuan jutaan orang yang hidup di pesisir. Hutan ini memiliki banyak fungsi mulai dari penyedia sumber makanan, bahan baku industri, mencegah banjir, mencegah erosi, hingga fungsi rekreasi. Berikut ini beberapa fungsi utama hutan mangrove (Snedaker, S. 1978).
1.    Menahan aberasi
2.    Membentuk lahan baru
3.    Mencegah intrusi air laut         
4.    Menyediakan makanan dan material
5.    Sumber keanekaragaman hayati
Jenis-jenis Mangrove
Adapun jenis-jenis dari mangrove diantaranya yaitu (Ardiansyah et al., 2012):
a)    Avicennia alba 
b)    Avicennia marina
c)     Barringtonia asiatica
d)    Bruguiera cylindrica
e)    Calophyllum inophyllum
f)     Ceriops tagal
g)    Exoecaria agallocha
h)   Hibiscus tiliaceus
i)     Lumnitzera littorea
j)      Lumnitzera racemosa
k)    Pandanus tectorius
l)     Pandanus sp.
m)  Phempis acidula
n)   Rhizophora apiculata
o)    Rhizophora mucronata
p)    Rhizophora stylosa
q)    Scaveola taccada
r)     Sonneratia alba
s)    Scyphiphora hydrophyllaceae
t)     Terminalia catappa
u)   Thespesia populnea
v)    Xylocarpus granatum
Pengertian Lamun
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang seluruh proses kehidupan berlangsung di lingkungan perairan laut dangkal (Kiswara, 1997). Lamun merupakan satu satunya tumbuhan angiospermae atau tumbuhan berbunga yang memiliki daun, batang, dan akar sejati yang telah beradaptasi untuk hidup sepenuhnya di dalam air laut (Nurzahraeni, 2014).
Pola hidup lamun sering berupa hamparan, maka dikenal juga istilah padang lamun (Seagrass bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal, terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang. Lamun umumnya membentuk padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau oleh cahaya matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun hidup di perairan yang dangkal dan jernih, dengan sirkulasi air yang baik. Air yang bersirkulasi diperlukan untuk menghantarkan zatzat hara dan oksigen, serta mengangkut hasil metabolisme lamun ke luar daerah padang lamun (Den Hartog, 2006 dalam Hendra, 2011).
Tumbuhan lamun mempunyai beberapa sifat yang memungkinkannya hidup dilingkungan laut, yaitu : 1) mampu hidup di media air asin; 2) mampu berfungsi normal dalam kondisi terbenam; 3) mempunyai sistem perakaran jangkar yang berkembang baik; 4) mampu melakukan penyerbukan dan daun generafit dalam keadaan terbenam (Den Hartog,2016 dalam Kordi, 2011).
Manfaat Lamun
Menurut Nontji, A., (1987) manfaat lamun di lingkungan perairan laut dangkal sebagai berikut:
1.    Sebagai produsen primer
Lamun mempunyai tingkat produktivitas primer tertinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang ada di laut dangkal seperti ekosistem terumbu karang.
2.    Sebagai habitat biota
Lamun memberikan tempat perlindungan dan tempat menempel berbagai hewan dan tumbuh-tumbuhan (alga). Disamping itu, padang lamun (seagrass beds) dapat juga sebagai daerah asuhan, padang pengembalaan dan makan dari berbagai jenis ikan herbivora dan ikan–ikan karang (coral fishes).
3.    Sebagai penangkap sedimen
 Daun lamun yang lebat akan memperlambat air yang disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga perairan di sekitarnya menjadi tenang. Disamping itu, rimpang dan akar lamun dapat menahan dan mengikat sedimen, sehingga dapat menguatkan dan menstabilkan dasar permukaaan. Jadi padang lamun yang berfungsi sebagai penangkap sedimen dapat mencegah erosi.
4.    Sebagai pendaur zat hara
Lamun memegang peranan penting dalam pendauran berbagai zat hara dan elemen-elemen yang langka di lingkungan laut. Khususnya zat-zat hara yang dibutuhkan oleh algae dan epifit.
Jenis-jenis Lamun
Adapun jenis-jenis dari lamun adalah sebagai berikut (Winarno,K dan Setyawan,A. 2006):
a)    Cymodocea rotundata
b)    Cymodocea serrulata
c)    Enhalus acoroides
d)    Halodule pinifolia
e)    Halodule uninervis
f)     Halophila ovalis
g)    Halophila minor
h)   Thalassia hemprichii
i)     Thalassodendron ciliatum
C. Terumbu Karang
Pengertian Terumbu Karang
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada struktur fisik kapur beserta ekosistem yang menyertainya yang secara aktif membentuk sedimen kalsium karbonat akibat aktivitas biologi (biogenik) yang berlangsung di bawah permukaan laut (moosa, 1997).
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang krusial di perairan laut dangkal terutama wilayah pesisir karena memiliki potensi berbagai jenis sumberdaya yang penting untuk kehidupan manusia. Oleh karena itu menjadi penting untuk memastikan bahwa ekosistem pesisir ini terbebas atau sesedikit mungkin mengalami pengaruh dari daratan yang dapat menimbulkan kerusakan.
Ekosistem terumbu karang memerlukan kualitas perairan alami dan sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, dan eutrofikasi (Burke, 2002).
Manfaat Terumbu Karang
Manfaat terumbu karang secara ekologi dapat diartikan sebagai manfaat terumbu karang dalam hal hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Manfaat – manfaat terumbu karang secara ekologi antara lain (Suharsono, 1998):
1.    Terumbu karang bermanfaat sebagai habitat dan sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup di laut. Disini banyak berbagai jenis makhluk hidup yang tinggal, mencari makan, berlindung, dan berkembang biak.
2.    Terumbu karang merupakan sumber keanekaragaman hayati yang tinggi. Dengan tingginya keanekaragaman hayati yang ada didalamnya, terumbu karang ini menjadi sumber keanekaragaman genetik dan spesies yang ditemukan memiliki ketahanan hidup yang lebih tinggi.
3.    Terumbu karang dapat bermanfaat sebagai pelindung bagi ekosistem yang ada disekitarnya, misalnya pada ekosistem fungsi hutan bakau, dan juga melindungi pantai dan daerah pesisir dari ombak besar. Terumbu karang dapat memperkecil energi ombak yang menuju ke daratan yang dapat menyebabkan abrasi pantai dan kerusakan sekitarnya.
4.    Terumbu karang dapat mengurangi penyebab pemanasan global yang terjadi dengan adanya proses kimia yang dilakukan oleh terumbu karang dan zooxanthellae. Proses kimia tersebut adalah proses perubahan gas CO2 menjadi zat kapur yang merupakan bahan pembentuk terumbu.
Jenis-jenis Terumbu Karang
Adapun jenis-jenis dari terumbu karang adalah sebagai berikut (Suharsono. 1998):
a)    Acropora cervicornis
b)    Acropora elegantula
c)    Acropora acuminata
d)    Acropora micropthalma
e)    Acropora millepora
f)     Acropora rosaria
g)    Acropora latistella
h)   Acropora digitifera
i)     Acropora humillis
j)      Acropora hyacinthus
k)    Acropora gemmifera
l)     Acropora palifera
m)  Acropora desalwii
n)   Acropora grandis
o)    Acropora elseyi
p)    Acropora macrostoma
q)    Acropora kimbeensis
r)     Montipora stilosa
s)    Montipora aquituberculata
t)     Montipora digitata
u)   Montipora danae
v)    Montipora tuberculosa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

APA ITU SATELIT

Halo sobat Gisser.. Bumi kita merupakan suatu tempat yang mempunyai berbagai keistimewaan yang sangat banyak, yang terkadang kita sendi8i se...

Popular Post

(C) Copyright 2018, All rights resrved AquaGIS.id. Template by colorlib