Deskripsi dan klasifikasi Ikan Salmon

|
MUHAMMAD RAIS


KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia 
Phylum : Vertebrata 
Subphylum : Pisces 
Superclass : Gnathostomata
Class : Actinopteri
Order : Salmoniformes   
Family :  Salmonidae
Subfamily :  Salmoninae 
Genus :  Oncorhynchus 
Species         : Oncorhynchus nerka

Nama Ilmiah : Oncorhynchus nerka (Walbaum, 1792) 
Nama sinonim : 1. Hypsifario kennerlyi (Suckley, 1861)

                           2. Oncorhynchus nerka kennerlyi (Suckley, 1861)

                             3. Salmo kennerlyi Suckley, 1861

                                4. Salmo nerka Walbaum, 1792

                                     5. Salmo paucidens Richardson, 1836

Salmon adalah nama biasa bagi beberapa spesies ikan dari keluarga Salmonidae. Beberapa ikan lain di dalam keluarga ini dipanggil trout; perbesarannya adalah disebabkan kehidupan migrasi ikan salmon dibandingkan dengan sikap perumahan ikan trout, satu perbezaan yang betul untuk genus Salmo. Salmon hidup di dalam Atlantik (satu spesies migrasi Salmo salar) dan Lautan Pasifik, selain di Tasik-tasik Besar (kira-kira sedozen spesies dari genus Oncorhynchus).

Secara tipikal, salmon adalah anadromous: ia menetas di air tawar, berpindah ke laut, kemudian kembali semula ke air tawar untuk membiak. Walau bagaimanapun, terdapat spesies yang hanya mampu hidup di habitat air tawar. Ia kemungkinan besar disebabkan oleh perternakan spesies-spesied tertentu ikan salmon. Folklore membuktikan bahawa salmon akan kembali ke lokasi sebenar di mana ia ditetaskan, kajian telah membuktikan kebenaran dakwaan ini, akan tetapi sifat bagaimana memori ikan ini berfungsi telah menjadi perdebatan panjang.

CIRI-CIRI IKAN SALMON

1. Panjang total tubuh jantan 84 cm, sedangkan panjang total tubuh betina umumnya sekitar 71 cm. 
2. Berat maksimal sekitar 7.710 gr. Usia maksimal sekitar 8tahun. Ikan ini termasuk ikan pelagis, hidup secara anadromus.
3. Habitat di air tawar, muara, dan air laut, dengan kedalaman antara 0-250 meter. 
4. Temperatur optimal yang baik untuk pertumbuhan ikan salmon adalah 250 C. 
5. Sirip punggunglunak berjumlah 11-16 buah. Sirip anus lunak berjumlah 13-18, sedangkan jumlah tulang punggung sekitar 56-67 buah.



ANATOMI IKAN SALMON

Hasil gambar untuk anatomi ikan salmon
gambar anatomi ikan salmon

HABITAT IKAN SALMON

Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Terdapat suatu kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat yang sama di mana ia dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan demikian, namun alasan mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih misteri.

Salmon adalah sejenis ikan laut dari famili Salmonidae. Ikan lain yang satu famili dengan salmon adalah ikan trout. Perbedaannya adalah pada migrasi hidup salmon dibandingkan dengan ikan trout yang menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
       
SISTEM REPRODUKSI IKAN SALMON

Reproduksi adaah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya ataupun kelompoknya.
Hasil gambar untuk sistem reproduksi ikan salmon
Ikan salmon, melakukan reproduksi secara eksternal.Pembuahan secara eksternal berarti pembuahan yang terjadi di luar tubuh makhluk hidup tersebut. Jadi ikan salmon ketika ingin bererroduksi ia akan kembali ke air tawar dan melakukan pembuahan ketika mendapatkan tempat ia rasa aman untuk bertelur. Ketika salmon betina mengeluarkan sel telurnya, salmon jantan akan dating untuk membuahi sel telur yang telah dikeluarkan oleh salmon betina. 
untuk menaruh telur,salmon betina mengepakkan ekornya untuk menciptakan wilayah bertekanan rendah untuk mengangkat kerikil agar tersapu arus,menciptakan celah baginya untuk menaruh telur. Satu celah dapat menampung 5000 telur, menutupi area sekitar 2,8m2. Warna telur bervariasi dari oranye hingga merah. Satu atau lebih salmon jantan akan mendekati betina dan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur. Salmon betina lalu menutupi telur-telurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi bertelur di tempat lain. 
Salmon betina dapat melakukannya sebanayk tujuh kali sebelum telur dalam ovariumnya habis. Salmon akan mati kelelahan segera setelah bertelur.
Telur harus diiletakkan di bawah kerikil di sekitar air yang dingin dengan arus yang baik sebagai suplai oksigen. Kematian yang tinggi umum terjadi pada tahap ini,yang sebagain besar terjadi akibat predasi dan perubahan kondisi perairan akibat ulah manusia.

CARA ADAPTASI IKAN SALMON

Kita tahu bahwa ikan salmon ini habitat aslinya adalah di perairan air tawar. namun ikan salmon dapat bermigrasi ke perairan air laut. Salmon muda menetap di perairan air tawar tersebut tempat mereka dilahirkan, selama tiga tahun sebelum bermigrasi ke lautan. Ini karena ikan salmon dapat menyesuaikan diri dengan kondisi di air tawar dan juga kondisi di air laut, didukung dengan penyesuaian tubuhnya terhadap kadar garam di air laut dan di air tawar.

FISIOLOGI IKAN SALMON

Ikan salmon merupakan ikan yang dapat hidup di air tawar dan di air laut.
Adaptasi fisiologi ikan yang hidup di air tawar dan di air laut.
Adaptasi fisilogi merupakan proses penyesuaian di makhluk hidup terhadap lingkungan sekitarnya yang memperlihatkan perubahan system metabolism dalam tubuhnya.Adaptasi fisiologis terhadap hewan air dibedakan menjadi 2 : Adaptasi ikan air laut dan air tawar.
Ikan air tawar : adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar,seperti sungai,dan danau,dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal, limgkungan air tawar berbeda dengan lingkungan perairan laut,dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk bertahan hidup di air tawar,ikan membutuhkan adaptasi fisiiologi yang bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hali ini karena spesies yang cepat yang menjadikan habitat yang terpencarmenjadi mungkin untuk di tinggali.Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan air laut dalam beberapa aspek.
 Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam dalam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik juga memainkan peran penting; ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi di dalam kulit dan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Karakteristik lainnya terkait dengan ikan air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar banyak air yang melewatinya. Bnyak spesie bereproduksi di air tawar namun menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut. Mereka di kenal dengan nama ikan anadromous,meliputi salmon,trout,dan stickleback. Spesies yang bermigrasi antara air laut dan air tawar membutuhkan adaptasi kedua lingkungan. Ketika berada didalam air laut mereka harus menjaga konsentrasi garam dalam tubuh mereka lebih rendah pada air lingkungannya. Ketika berada di air tawar mereka harus menjaga kadar garam berada di atas konsentrasi lingkungan sekitarnya.Banyak spessies yang menyelesaikan masalah ini dengan berasosiasi dengan habitat berbeda pada berbagai tahapan hidup. Belut,bangsa salmon,dan lamprey memiliki toleransi salinitas di berbagai tahap kehidupan mereka. Inilah yang dapat memyebabkan sehingga ikan salmon dapat hidup di air tawar dan air laut. 

Perbedaan fisiologis yang dapat terlihat ketika ikan salmon bermigrasi ke air laut, sisik ikan salmon akan tampak menyala karena penyesuaian kadar garam di air laut.

DAERAH MIGRASI

Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Terdapat suatu kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat yang sama di mana ia dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan demikian, namun alasan mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih misteri.
apa ya yang menyebabkan ikan ini bermigrasi ??
Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal (berupa faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam migrasi ikan) maupun internal (faktor yang terdapat dalam tubuh ikan).
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi :
a)    Bimbingan ikan yang lebih dewasa Ikan mampu melakukan migrasi untuk kembali ke daerah asal karena adanya bimbingan dari ikan yang lebih tua. Contoh: migrasi ikan herring Norwegia atau ikan Cod laut Barents, ikan lebih tua cenderung tiba di tujuan lebih dulu dari pada ikan muda
b)   Bau perairan Ikan anadromous mampu bermigrasi ke daerah asal dengan melalui beberapa cabang sungai, kemampuan memilih cabang sungai yang benar diduga dilakukan dengan mengenali bau-bauan bahan organik yang terdapat dalam sungai. Contoh: Ikan salmon mampu mengenali bau morpholine dengan konsentrasi 1 x 10-6ppm, jika suatu cabang sungai diberi larutan morpholine, maka ikan salmon akan masuk ke cabang sungai tadi. Hal ini menunjukkan bahwa ikan menggunakan indera pencium untuk bermigrasi ke daerah asalnya.
c)    Suhu
Fluktuasi suhu dan perubahan geografis merupakan faktor penting yang merangsang dan menentukan pengkonsentrasian serta pengelompokkan ikan. Suhu akan mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas erakan tubuh dan berfungsi sebagai stimulus saraf. Contoh: suhu permukaan yang disukai ikan cakalang berkisar 160-260C, sedangkan suhu tinggi merupakan faktor penghambat bagi ikan salmon untuk bermigrasi (pada suhu 240C tidak ada ikan salmon yang bermigrasi).
d)   Salinitas
Ikan cenderung memilih medium dengan salinitas yang lebih sesuai dengan tekanan osmotik tubuh mereka masing-masing. Perubahan salinitas akan merangsang ikan untuk melakukan migrasi ke tempat yang memiliki salinitas yang sesuai dengan tekanan osmotik tubuhnya. Contoh: Seriola qiuqueradiata menyukai medium dengan salinitas 19 ppt, sedangkan ikan cakalang menyukai perairan dengan kadar salinitas 33-35 ppt.
e)   Arus pasang surut
Arus akan mempengaruhi migrasi ikan melalui transport pasif telur ikan dan juvenil dari daerah pemijahan menuju daerah asuhan dan mungkin berorientasi sebagai arus yang berlawanan pada saat spesies dewasa bermigrasi dari daerah makanan menuju ke daerah pemijahan. Ikan dewasa yang baru selesai memijah juga memanfaatkan arus untuk kembali ke daerah makanan. Pasang surut di perairan menyebabkan terjadinya arus di perairan yang disebut arus pasang dan arus surut.
f)    Intensitas cahaya
Perubahan intensitas cahaya sangat mempengaruhi pola penyebaran ikan, tetapi respon ikan terhadap perubahan intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis ikan, suhu dan tingkat kekeruhan perairan. Ikan mempunyai kecenderungan membentuk kelompok kecil pada siang hari dan menyebar pada malam hari.
g)  Musim
Musim akan mempengaruhi migrasi vertikal dan horisontal ikan, migrasi ini kemungkinan dikontrol oleh suhu dan intensitas cahaya. Ikan pelagis dan ikan demersal mengalami migrasi musiman horisontal, mereka biasanya menuju ke perairan lebih dangkal atau dekat permukaan selama musim panas dan menuju perairan lebih dalam pada musim dingin.
h)   Matahari Ikan-ikan pelagis yang bergerak pada lapisan permukaan yang jernih kemungkinan besar menggunakan matahari sebagai kompas mereka, tetapi hal ini mungkin tidak berlaku bagi ikan-ikan laut dalam yang melakukan migrasi akibat pengaruh musim.
i)     Pencemaran air limbah
Pencemaran air limbah akan mempengaruhi migrasi ikan, penambahan kualitas air limbah dapat menyebabkan perubahan pola migrasi ikan ke bagian hulu sungai. Contoh: ikan white catfish pada musim pemijahan banyak terdapat didaerah muara, padahal biasanya ikan ini memijah di hulu sungai. Tetapi migrasi mereka terhalang oleh air limbah di hulu sungai.
2. Faktor internal
a)    Kematangan gonad . Kematangan gonad diduga merupakan salah satu pendorong bagi ikan untuk melakukan migrasi, meskipun bisa terjadi ikan-ikan tersebut melakukan migrasi sebagai proses untuk melakukan pematangan gonad.
b)   Kelenjar-kelenjar internal
Migrasi ikan Cod di laut Barent dikontrol oleh kelenjar tiroid yang berada di kerongkongan, kelenjar tersebut aktif pada bulan September yang merupakan waktu pemijahan ikan Cod.
c)   Insting
Ikan mampu menemukan kembali daerah asal mereka meskipun sebelumnya ikan tersebut menetas dan tumbuh di daerah yang sangat jauh dari tempat asalnya dan belum pernah melewati daerah tersebut, kemampuan ini diduga berasal dari faktor insting.
d)   Aktifitas renang. Aktifitas renang ikan meningkat pada malam hari, kebanyakan ikan bertulang rawan (elasmobranch) dan ikan bertulang keras (teleost) lebih aktif berenang pada malam hari daripada di siang hari.
Namun dalam proses migrasi ini, ikan salmon juga harus menghadapi hambatan dan rintangan dalam proses perjalanannya kembali ke perairan air tawar.
  Adapun Hambatan-hambatan yang Ditempuh Ikan Salmon.

Ikan salmon mulai berenang memasuki sungai dengan cepat melawan arus. Kali ini tugasnya lebih berat. Kalau dalam perjalanan terdahulu, mereka dapat melewati air terjun dengan mudah berkat bantuan arus sungai, kali ini salmon-salmon harus mendaki air terjun tersebut. Apa yang dilakukan salmon dengan berlompatan ke atas sungai adalah untuk menjangkau tempat ia dahulu ditetaskan. Sepanjang perjalanan ini, salmon mungkin harus berenang melewati air dangkal yang membuat siripnya muncul di atas permukaan air. Air dangkal ini dipenuhi oleh burung, beruang, dan berbagai pemangsa liar lainnya. Kesulitan-kesulitan yang harus diatasi salmon tidak terbatas sampai di sini. Salmon ditetaskan dari telur yang berada di sebuah anak sungai, di pedalaman. Untuk menjangkau tempat itu, salmon harus menempuh jalan yang benar ketika sungai bercabang. Salmon tidak membuat kesalahan apa pun dalam menghadapi pilihan ini. Mereka selalu mengikuti sungai yang benar.

Ada berbagai penelitian yang dilakukan untuk memahami bagaimana salmon Jarak yang harus ditempuh salmon untuk mencapai tujuannya kerap sejauh 1.500 kilometer (930 mil), yang berarti menuntut perjalanan selama berbulan-bulan. Ada begitu banyak rintangan yang harus diatasi ikan-ikan ini sepanjang perjalanannya. 

Pertama, dan mungkin merupakan masalah terpenting yang perlu diatasi, adalah menemukan sungai tempat ikan ini berenang ke hilir selama perjalanan pertamanya yang bermuara ke laut. Berdasarkan ini, ikan salmon menentukan rute mereka kembali. setiap arus memiliki bau yang berbeda. 

Salmon muda merekam semua bebauan itu sepanjang perjalanannya dan kembali ke rumahnya dengan mengingat bau-bauan tersebut dan tidak ada satu pun ikan salmon yang melakukan kesalahan, dan mereka semua berhasil menemukan sungai pertama mereka dengan tepat melakukan perjalanan yang luar biasa ini dengan memakai hidungnya sebagai alat melacak rute perjalanannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa salmon menemukan jalan kembali dengan menggunakan penciuman.

DISTRIBUSI

Populasi ikan salmon di alam liar terus memnurun dalam decade ini, terutama salmon atlantik yang berbang biak di eropa barat dan timur kanada. 
Faktor yang memengaruhi di antaranya :
1. parasit yang tersebar dari peternakan salmon dengan jarring terbuka
2. penangkapan secara berlebihan
3. proses penghatan lautan dan sungai dapat menghambat proses berkembang biak dan meningkatkan penyebaran parasit.
4. Hilanngnya habitat yang digunakan untuk berkembang biak,degradasi arus air, dan hilangnya material untuk proses berkembang biak ikan salmon (misalnya kerikil untuk menutupi telur ikan salmon )
5. pembangunan bendungan dapat menghalangi laju ikan salmon menuju tempat berkembang biak.
akibat daru factor-faktor di atas meneyebabkan ikan salmon, berpindah tempat untuk kelangsungan hidupnya, yang awalnya habitat dari ikan salmon ini di samudra atlantik dan samudra pasifik.

KONDISI OSEANOGRAFI

Kondisi yang baik bagi ikan salmon akan membantu ikan salmon untuk dapat bertahan hidup. Ada beberapa factor yang dapat yang harus di perhatikan dengan baik agar ikan salmon dapat bertahan hidup di tempatnya.
Adapun faktor-faktor tersebut antara lain ;
* kondisi suhu yang baik
* salinitas 
* factor intensitas cahaya 
* arus air 
faktor – factor diatas merupakan hal yang harus diperhatikan dalam habitat ikan salmon,karena faktor-faktor ini juga dapat mempengaruhi penyebaran ikan salmon, seperti yang telah di jelaskan dalam proses migrasi ikan salmon.




DAFTAR PUSTAKA
Taka, Leslyeyane. 2012. Karakteristik Ikan Salmon. Academia.Edu,Jakarta 
Walbaum. 1792. Oncorhynchus nerka. http://marinespecies.org/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

APA ITU SATELIT

Halo sobat Gisser.. Bumi kita merupakan suatu tempat yang mempunyai berbagai keistimewaan yang sangat banyak, yang terkadang kita sendi8i se...

Popular Post

(C) Copyright 2018, All rights resrved AquaGIS.id. Template by colorlib